VESPA TUA
Oleh : Nur
Aini Janah
Sumber Gambar Google
Ku pandangi pacarku dari atas sampai
bawah. Kembali ku kerutkan dahiku “masih nggak berubah,” gumamku. Penampilannya
nggak pernah berubah sejak pertama ku mengenalnya. Rambut berjambul, kacamata
jengkol tanpa kaca, kemeja kotak-kotak lengan panjang, celan cutbray dan satu
lagi vespa tuanya yang dia kasih nama jalu. Hm Aneh!
Kalau bukan karena dia tampan, baik
dan yang lebih penting dia pandai membuatku tersenyum kalo aku lagi bete, nggak
bakal aku jadian sama dia. Apa lagi aku harus menahan malu melihat
penampilannya yang seperti itu.
“Pacar, kamu yakin jalu nggak bakal
mogok lagi?” tanyaku.
“Tenang cantik, jalu nggak bakal
rewel karena sebelum maghrib aku sudah mandiin dia pakai air kembang tujuh
rupa.”
“Oke deh, yuk jalan”
Ku dan pacarku menikmati malam
minggu menggunakan vespa tua itu, menyusuri jalan menuju Setu Babakan. Baru
setengah jalan kami pergi dari rumah ku tiba-tiba vespa itu berhenti mendadak.
“Tuh kaaaannn!” ku teriak keras di
telinganya. Pacarku hanya ngeri kuda.
Baca Selengkapnya...