ARMIJN PANE
(1908-1970)
Armijn Pane, anak ketiga dari 8
bersaudara, mempunyai nama samara banyak, yaitu Adinata, A. Jiwa, Empe, A. Mada, A. Panji, dan Kartono.
Ia dilahirkan pada 18 Agustus 1908 di Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatra
Utara.
Armijn Pane meninggal pada
Senin, 16 Februari 1970, pukul 10.00 pagi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta,
dalam usia 62 tahun.
Dalam sejarah perkembangan
kesusastraan Indonesia, Armijn terkenal sebagai salah seorang pelopor pendiri
majalah Pujangga Baroe tahun 1933 di samping Sutan Takdir Alisyahbana dan amir
Hamzah. Mulai tahun 1933-1938 ia menduduki jabatan sebagai sekretaris redaksi
majalah itu. Novelnya Belenggu sebelum diterbitkan sebagai buku, laku dimuat
dalam majalah Pujangga Baru.
Karya-karya Armijn Pane
memperlihatkan adanya pengaruh Noto Soeroto, Rabindranath Tagore, Krisnamurti
dan pelajaran Theosofie. Gerakan kesusastraan sesudah tahun 1880 di negeri
Belanda tampak juga mempengaruhi karya-karyanya, begitu juga Dosxtojevski, di
samping Tolstoy.
Karya
Sastra Armijn Pane, yaitu
1. Puisi
- Gamelan Djiwa. Jakarta: Bagian Bahasa Djawa. Kebudayaan Departemen
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. 1960
- Djiwa Berdjiwa, Jakarta: Balai Pustaka. 1939.
2. Novel
“Belenggu”, Jakarta : Dian Rakyat. Cet. I 1940, IV 1954, Cet. IX 1977,
Cet. XIV 1991
3. Kumpulan Cerpen
-
Djinak-Djinak
Merpati. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I 1940
-
Kisah
Antara Manusia. Jakarta: Balai Pusttaka, Cet. I 1953, II 1979
4. Drama
Antara Bumi dan Langit. 1951. Dalam Pedoman, 27 Februari 1951.
Sumber : Iwan Hendrawan. 2007. Mengenal Penyair Dunia dan Indonesia, PT
MUSI PERKASA UTAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar